Sabtu, 27 April 2013

Iseng-iseng

Di suatu malam 2 hari sebelum sidang proposal Tugas Akhir, sebuah keisengan ini terjadi. Di tengah-tengah bikin power point yang mungkin akan menentukan kelanjutan hidupku (lebay), tiba-tiba pingin nggambar. Padahal yo gak entos. Mungkin gara-gara stress, apalagi dapet giliran presentasi pertama! Babat alas!
Nih, hasil keisengan tersebut!


Ini ceritanya cewek berjilbab yang lagi duduk di kursi. Welek ancen. Yang jelas, foto aslinya jauh lebih cantik tik tik tik dari lukisan mbambes ini :)

@cahyo2002

Jumat, 15 Februari 2013

Ngayal Bentar

Cerita (baca: ngayal) ini berawal dari sebuah kegiatan yang bernama nonton TV. Saat itu secara tidak disengaja nyetel channel Trans 7, dan acaranya Spotlite. Tau kan Spotlite?? Yah, yang acaranya mirip-mirip On The Spot itu lah. Dan kebetulan hari itu adalah tanggal 14 Februari, yang orang kenal dengan hari Valentine. Jadi wajar lah, acara TV dimana-mana nuansanya cinta-cintaan (nggak kasian jomblo emang).

Setelah jeda iklan, Spotlite kembali dengan membahas Negara-Negara paling romantis di dunia. Dari sini lah ngayal mulai menggeliat. Diawali dengan Prancis. Yah, mayoritas orang tentu paham lah kalo negara yang satu ini emang dijuluki negara yang paling romantis di dunia. Terutama kota Paris dengan Menara Eiffel-nya yang mempesona. Dan juga bangunan-bangunan kuno serta suasana kota yang romantis. So sweet kalo ngebayangin, saya sama istri saya suatu saat nanti (entah siapa) bisa kesana. Mulai wes --"

Yang kedua ini nih. Italia! Negara satu ini emang favorit saya. Entah kenapa saya sangat suka sama negara yang satu ini. Mungkin karena sepak bolanya. Ya, saya memang penggemar berat Serie A, Timnas Azzurri, dan juga Juventus. Sangat berharap bisa kesana suatu saat nanti. Apalagi saat Spotlite ngebahas Venesia. Gondolanya itu lhoh, so sweet gilaaaaakk gitu keliatannya kalo saya bisa berduaaan naik itu sama istri saya suatu saat nanti (lagi-lagi, entah siapa). Venesia memang mempesona sepertinya. Belum lagi kota mode, Milan. Lalu ibu kota Roma, dengan Colloseum dan bangunan-bangunan kuno lainnya. Suasana kotanya juga. Dan pastinya Turin! Kota yang satu ini yang paling ingin saya kunjungi. Disini ada pabrik mobil Fiat. Dan juga markas sang klub pujaan, JUVENTUS (ujung-ujungnya bola). Tiap pertandingan Juventus yang dimainkan di Juventus Stadium, pikiran langsung kemana-mana. Pingin bangeeeeettt suatu saat nanti bisa kesana berduaan sama istri saya, entah siapa (pancet ae kalimat e), ngeliat langsung para Gladiator Juventus berlaga.

Tentunya dari kedua negara itu, prioritas pertama adalah bukan keduanya. Tapi Mekkah. Ya iya laaah, naik haji dulu kalo ada rejeki, baru jalan-jalan. Semoga semua khayalan itu tercapai, meskipun nggak guaaaampaang. Tapi saat Allah berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin. Dungakno yo reekk :D

@cahyo2002

Rabu, 13 Februari 2013

Patahkan Keangkeran Celtic Park!

Prediksi beberapa pengamat sebelum pertandingan yang mengatakan Juventus akan menemukan kesulitan saat menghadapi Celtic di Leg I babak 16 besr UCL di Celtic Park sama sekali tak terbukti. Bermain di hadapan puluhan ribu pendukung Celtic, Si Nyonya Tua malah berhasil membuat malu tuan rumah. Lesakan 3 gol tanpa balas merangkum laga tersebut.

Tak heran jika banyak prediksi mengatakan Juventus akan menemukan kesulitan. Di babak penyisihan grup kemarin, Glasgow Celtic diluar dugaan berhasil menaklukkan tim superior asal Spanyol, Barcelona, dengan skor 2-1. Selain itu, Celtic memang dikenal jago kandang di ajang UCL.

Lichtsteiner dan Hopper, bersitegang sepanjang pertandingan

Mengawali pertandingan dengan tensi tinggi, Celtic justru langsung kecolongan di menit ke-3. Umpan panjang Federico Peluso dari area pertahanan tidak diduga-duga oleh para pemain belakang Celtic. Matri yang menjadi sasaran umpan Peluso tidak menyia-nyiakan peluang. Tinggal berhadapan dengan Ben Forster, Matri berhasil menceploskan bola ke gawang Celtic, meskipun di tayangan ulang hanya masuk beberapa cm saja sebelum dihalau bek Celtic.

Setelah gol tersebut, Celtic tampil bak kesetanan. Tempo mereka sangat tinggi. Namun, mereka masih sangat kesulitan untuk menembus area kotak penalti Juve. Barzagli cs masih sangat disiplin mengawal gawang Buffon. Alhasil, Kris Commons dkk pun hanya bisa melepaskan tembakan dari luar kotak penalti.

Di babak kedua, tempo Celtic sedikit menurun. Meski begitu, kendali permainan masih pada Celtic. Juventus masih dengan tenang menahan agresivitas permainan Celtic. Peluang terbaik didapat Efe Ambrose di babak kedua, saat dia tinggal berhadapan dengan Buffon. Namun free header-nya masih tepat di pelukan sang Portiere.

Terlalu fokus menyamakan kedudukan, petaka datang bagi Celtic di menit 77. Kerjasama Simone Padoin, Alessandro Matri dan Claudio Marchisio berhasil menggandakan keunggulan Juve. Marchisio yang tinggal berhadapan dengan Forster dengan mudah menceploskan bola ke gawang Celtic. 2-0.

Kembali, di menit 83 Celtic makin tenggelam. Mirko Vucinic yang memperoleh umpan terobosan Marchisio berhasil membuat fans Celtic keluar stadion lebih cepat. Keunggulan 3-0 Juventus bertahan hingga akhir laga.

Hasil ini membuat satu kaki Juve melangkah di babak perempat final UCL. Sedangkan bagi pasukan Neil Lennon, mereka butuh keajaiban untuk lolos, mengingat leg II akan berlangsung di Juventus Stadium. Mereka harus mencetak 4 gol!

Jumat, 01 Februari 2013

Calon - Calon Alien Baru

Dunia sepak bola nggak ada matinya. Tiap tahun selalu muncul nama-nama baru yang menyita perhatian. Yah, memang masih belum ada sepertinya yang bisa menandingi fenomenalnya seorang Lionel Messi. Tetapi setidaknya ada beberapa pemain muda yang layak mendapat perhatian khusus karena performa impresifnya bersama klubnya masing-masing. Mereka mempunyai potensi untuk menjadi bintang baru di masa depan, atau bahkan menyaingi ke-alienan seorang Lionel Messi. Berikut beberapa pemain yang saya maksud.

1. Stephan El Shaarawy
Milanisti sepertinya patut bersabar untuk melihat tim kesayangannya bangkit kembali setelah ditinggal bintan-bintang mereka semacam Thiago Silva dan Ibra. Karena sang wonderkid baru telah muncul pada diri Stephan El Shaarawy. Tak disangka pemuda kelahiran 27 Oktober 1992 ini menjadi predator menakutkan bagi tim lawan. Torehan golnya di Serie A hanya kalah oleh Edinson Cavani, padahal musim ini adalah debutnya sebagai starter di AC Milan. Tak heran jika tim-tim besar macam MU, Real Madrid dan Arsenal menginginkan jasanya.



2. Alex Oxlade Chamberlain
Arsenal belakangan dikenal dengan klub yang banyak mencetak pemain-pemain muda berkualitas. Dari Cesc Fabregas, Theo Wallcott dan Robin van Persie. Kini label bintang muda Arsenal paling mumpuni ada pada diri Alex Oxlade Chamberlain. Sebagai pemain tengah, perannya sangat krusial. Pada musim lalu, Arsene Wenger mempercayai pemuda 18 tahun ini untuk tampil sebanyak 18 kali dan berhasil menyarangkan 2 gol.





3. Mattia De Sciglio
 Sebagai wing-back kanan, peran De Sciglio memang tak begitu banyak terlihat seperti halnya striker. Namun penampilannya bersama AC Milan cukup menyita perhatian. Kemampuannya dalam menjaga sisi kanan pertahanan dan tusukan-tusukannya dari sisi kanan cukup membuat Milanisti tak begitu merasa kehilangan sosok seorang Gianluca Zambrotta. Parasnya yang rupawan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum hawa. Usianya yang baru 20 tahun masih memungkinkan untuk membuat dirinya sebagai wing-back kanan paling ditakuti di dunia.








4. Raheem Sterling
Kulit hitam, kecil, dan mungil. Begitulah sosok Raheem Sterling secara fisik. Posturnya memang terlihat tidak mendukung. Tapi jangan salah, kecepatannya sulit ditandingi. Belum lagi skill dribling bolanya. Menempati pos sayap kanan, Sterling selalu merepotkan bek-bek kiri yang menjaganya. Tentu ini adalah aset berharga bagi Liverpool, di tengah krisis gelar yang mereka alami. Namun Liverpool juga harus berhati-hati, karena kabarnya duo Manchester mengakui tertarik menggunakan jasa pemain kelahiran 8 Desember 1994 ini.



5. Paul Pogba
Sepertinya Sir Alex Ferguson menjadi orang yang paling menyesal dengan melepas pemain mudanya Paul Pogba. Tak mendapat tempat di MU, Pogba memilih Juventus. Di musim pertamanya, dia sesekali mendapat kepercayaan Conte untuk mengisi lapangan tengah saat ada tridente Juventus (Pirlo, Marchisio, Vidal) yang absen. Kepercayaan itu dijawab dengan sangat brillian. Hingga giornata 20, Pogba telah mencetak 4 gol, padahal jarang sekali dia mendapatkan kesempatan tampil. Usianya yang baru 19 tahun sangat memungkinkan bagi dirinya untuk menjadi gelandang terbaik dunia suatu saat nanti




6. Mauro Icardi
Juventini pasti tidak pernah bisa melupakan nama pemain yang satu ini. Ya, dialah yang memberikan kekalahan kedua Juventus di kandang mereka, Juventus Arena. Dua golnya membuat Juve tertunduk malu. Bagaimana tidak, Sampdoria hanya bermain dengan 10 pemain. Namanya pun kini mulai diperhitungkan. Apalagi baru-baru ini, dia mencetak quat-trick ke gawang Pescara. Icardi adalah pemain pertama yang mencetak quattrick sebelum usia 20th setelah Giancarlo Galli di tahun 1950. Amazing!



7. Erik Lamela
Argentina tak pernah kehabisan sosok striker menakutkan. Masih belum habis era Lionel Messi, Gonzalo Higuain, Carlos Tevez, Kun Aguero, Diego Milito, dan juga Ezequiel Lavezzi, kini sudah muncul nama baru yaitu Erik Lamela. Di usia 20 tahun, dia menjadi salah satu senjata sang Serigala Ibu Kota Italia, AS Roma untuk membobol gawang lawan. Bersama Mauro Icardi, Lamela diharapkan menjadi duet yang menakutkan di masa depan bagi Argentina.



@cahyo2002











Sabtu, 08 September 2012

10 Menit Yang Tak Terlupakan

Penantian itu akhirnya tiba. Setelah berbulan-bulan direncanakan, akhirnya rencana besar ini bisa berhasil. Rencana besar yang mungkin bagi orang lain adalah hal biasa, yaitu ketemu sama kamu.

Yah, ketemu sama kamu. Hal yang langka bagiku selama bertahun-tahun ini. Setelah lulus SMA 2 tahun lebih yang lalu (kok mbulet yo bahasaku?) aku cuman 2 kali ketemu kamu. Dan itupun cuma liat dari jauh, tak sempat menyapa apalagi ngobrol. Pantes lah kalo sekiranya aku nganggep ini rencana besar, apalagi kamu bukan wanita biasa bagiku. Bukan pacar sih.

Sebuah mug doraemon yang kamu terima itu nggak ada artinya dibandingkan LUAR BIASA senengnya aku waktu bisa face to face sama kamu. Kamu yang menjabat tanganku duluan, dan nanya kabar "Gimana Mas kabarnya?". Yah, jabat tangan yang tak pernah bisa saya lupakan. Setelah 2 tahun lebih. Bisa liat kamu senyum, liat kamu ketawa gara-gara nolak kebab turki dari aku, denger suara kamu langsung, rasanya nggak pengen sore itu berhenti. Salah satu sore terindah dalam hidup saya.

Di tengah ramenya suasana UB dengan ribuan mahasiswa sore itu, mungkin perasaan saya yang paling bahagia saat itu.

Benar-benar 10 menit yang tak terlupakan :))

AFA

Jumat, 27 Juli 2012

Rangkaian Substitution Board

Assalamu'alaikum..
Lama tak menyentuh blog ini. Nungguin yaaaa???? xD *puedee
Sesuai dengan yang pernah saya sampaikan di awal, di blog ini saya juga akan men-share beberapa hal mengenai studi saya, yaitu mekatronika. Gaya dikit lah ya, sesekali posting beginian hehe..

Kali ini saya akan memposting sebuah rangkaian digital. Lagi-lagi, tak jauh dari dunia sepak bola! Yap, beginilah saya, apapun dikaitkan dengan sepak bola, bahkan bidang studi sekalipun. Di bawah ini adalah rangkaian digital yang sering digunakan wasit sebagai perangkat pendukung.

Papan pergantian pemain. Ternyata membuat seperti ini tak sesulit yang saya bayangkan dulu. Cukup simple. Itulah yang membuat saya sampai sekarang heran, padahal semudah ini, tapi kenapa PSSI masih pake substitution board manual ya?? Oke, kelamaan ngomong, langsung saja nih gambar rangkaiannya.


Sedikit saya jelaskan tentang rangkaian diatas, karena mungkin gambarnya agak gak jelas.
Pada rangkaian ini menggunakan up-counter. Artinya, untuk mengatur nomor punggung pemain, kita hanya menekan tombol push-button dan angka akan berjalan naik. Pengaturan hanya untuk 1 digit, puluhan sendiri dan satuan sendiri. Jika ingin mengatur satuan atau puluhan, kita tinggal menggerakkan changeover switch ke kanan atau ke kiri.

Rangkaian ini menggunakan IC 74LS193. Dari 74LS193 disambungkan ke IC 7447 agar bisa dihubungkan ke 7 segment. Pin Q0-Q3 disambungkan ke pin A-D IC 7447. Pin ABCD yang berguna sebagai input, harus diberi penjebak agar 7 segment hanya mencacah 0 sampai 9 saja. Jika tidak dijebak, maka 7 segment akan menghitung sampai 15/E. Penjebak menggunakan gerbang AND di pin B dan D. Kenapa di pin B dan D?? Hitung sendiri aja ya, ribet jelasinnya hehe.

Karena menggunakan up-counter, jadi Pin up dihubungkan ke switch change-over yang telah disambungkan ke push-button. Sedangkan pin down dan Load dihubungkan ke Vcc.

Cukup sekian ya penjelasannya, kan sudah ada gambarnya. Untuk catatan, meskipun terlihat banyak, 4 rangkaian itu sama persis. 7 segment hijau untuk pemain masuk dan yang merah untuk pemain keluar. Jadi ini ceritanya Bambang Pamungkas masuk menggantikan Firman Utina xD

Wassalam. Semoga bermanfaat :)

Jumat, 22 Juni 2012

Runner-up yang Malang

Ya, semua pecinta sepak bola seluruh dunia terkejut saat Belanda tidak lolos fase grup Piala Eropa tahun ini. Gimana enggak, Belanda menjadi salah satu unggulan juara selain Spanyol dan Jerman. Setelah berhasil meraih predikat Runner-up di Piala Dunia 2 tahun sebelumnya, tidak berlebihan memang jika predikat unggulan kembali disematkan pada negara penjajah republik kita ini.

Tergabung di grup neraka tidak membuat predikat unggulan hilang dari Belanda. Bersama Jerman, Portugal, dan Denmark, Belanda masih diunggulkan untuk lolos menemani unggulan lain, Jerman. Tapi kenyataannya?? Miris. Sang unggulan bahkan tak meraih "satupun" poin di grup ini. Melawan tim yang dianggap terlemah di grup ini, Denmark, pasukan Oranje diluar dugaan takluk 0-1. Dan kekalahan pun kembali dialami di 2 laga sisa yang membuat Belanda harus pulang lebih awal. Miris dan memalukan memang.

Tapi ada fakta menarik disana. Coba kita tengok 4 tahun lalu, tepatnya di Piala Eropa 2008 Swiss-Austria. Grup neraka kala itu dihuni oleh 3 tim raksasa yaitu, Juara Dunia 2006, Italia, Runner-up Piala Dunia 2006, Prancis, dan Belanda. Prancis dan Italia diprediksi bisa melaju ke babak selanjutnya setelah sukses di gelaran Piala Dunia 2006. Namun faktanya, hanya Italia yang berhasil membuktikan prediksi tersebut. Sang runner-up Piala Dunia 2006, Prancis, gagal melaju ke babak 8 besar. Mungkin inilah nasib buruk yang menular ke Belanda di tahun ini, "Sang Runner-up yang Malang".

Tak berhenti sampai disitu, "anomali" Runner-up Piala Dunia juga terjadi di 4 tahun sebelumnya. Ya, di Piala Eropa 2004, Jerman yang berlabel Runner-up Piala Dunia 2002 Korea-Jepang harus tersingkir dengan tragis tanpa meraih sekalipun kemenangan. Tergabung di grup D bersama Belanda, Ceko, dan Latvia, Jerman dua kali bermain imbang, dan satu kali menderita kekalahan. Bahkan saat berhadapan dengan Latvia yang baru menjalani debut pertamanya di Piala Eropa, Jerman hanya mampu bermain imbang tanpa gol. Belanda dan Ceko lah yang akhirnya mewakili grup ini.

Di Piala Eropa 2000 Belgia-Belanda, "kutukan" ini tidak berlaku, karena Runner-up diraih oleh Brasil, negara dari benua Amerika. Saat itu Prancis berhasil menjadi kampiun dengan mengalahkan Italia secara dramatis di final.

Namun di tahun 1996, ini terjadi. Dan mungkin inilah awal dari semua kesialan yang dialami para Runner-up Piala Dunia. Kali ini Italia yang menjadi korbannya. Tampil perkasa di Piala Dunia '94 USA, Italia harus menyerah di babak penyisihan grup setelah kalah bersaing dengan Jerman dan Rep.Ceko. Sebenarnya Italia mempunyai poin yang sama dengan Rep.Ceko, namun Italia kalah head-to-head dengan Ceko. Italia pun harus angkat koper lebih cepat di gelaran Euro ke-10 ini.

Itulah beberapa anomali yang terjadi. Percaya atau tidak, itu memang benar-benar terjadi, sejak tahun 1996 hingga sekarang. Akankah hal yang sama akan terjadi 4 tahun ke depan?? We will see :))